Karya: M. Sholeh Sihombing
Aku lihat orang-orang menangis di tepian
Marah di tengah runyamnya keadilan
Kebingungan mencari di mana hukum ditegakkan
Tak ada yang tahu gila ini dibuat untuk permainan
Aku lihat pemuda-pemuda ringkih itu menelan darahnya sendiri
Menggendong seonggok nyali untuk tahankan apa yang menjadi mati
Tak perduli, akar menjamah kanan meski kiri mendatangkan belati
Untuk kesekian kali mereka bosan memandang negeri yang mulai dijahili
Aku lihat orang-orang berseru pada tumpukan tulang yang sering ciptakan api
Tulang-tulang yang tak mau mendengar walau sudah berkata “dengarkan kami”
Mereka tulang-tulang yang suka mengacau tanah pertiwi
Padahal rumah ini tidak diperjuangkan lewat kilasan mimpi
Mata ini tak sanggup melihat lagi
Kubiarkan suara-suara ini berperang menembaki barisan janji
Memisahkan bungkam yang masih mengawini
Suara kami akan jadi perisai negeri